Pages

Sunday, 9 December 2012

KENALI 6 JENIS GANGGUAN BELAJAR PADA ANAK MURID

Gangguan Belajar (Learning Disorder) adalah suatu gangguan neurologis yang mempengaruhi kemampuan untuk menerima, memproses, menganalisis atau menyimpan informasi. Anak dengan Gangguan Belajar mungkin mempunyai tingkat intelegensia yang sama atau bahkan lebih tinggi dibandingkan dengan teman sebayanya, tetapi seringberjuang untuk belajar secepat orang di sekitar mereka. Masalah yang terkait dengan kesehatan mental dan gangguan belajar yaitu kesulitan dalam membaca, menulis, mengeja, mengingat, penalaran, serta keterampilan motorik dan masalah dalam matematika. Pengertian gangguan belajar secara bahasa adalah masalah yang dapat mempengaruhi kemampuan otak dalam menerima, memproses, menganalisis dan menyimpan informasi. Sedangkan pengertian yang diberikan oleh National Joint Committee for Learning Disabilities (NJCLD) mengenai gangguan belajar adalah suatu kumpulan dengan bermacam-macam gangguan yang mengakibatkan kesulitan dalam mendengar, berbicara, menulis, menganalisis, dan memecahkan persoalan.
Gangguan belajar termasuk klasifikasi beberapa gangguan fungsi di mana seseorang memiliki kesulitan belajar dengan cara yang khas, biasanya disebabkan oleh faktor yang tidak diketahui. Istilah Ketidakmampuan belajar dan gangguan belajar sering digunakan secara bergantian, keduanya berbeda. Ketidakmampuan belajar adalah ketika seseorang memiliki masalah belajar yang signifikan di bidang akademis. Masalah-masalah ini, bagaimanapun, tidak cukup untuk menjamin diagnosis resmi. Gangguan belajar, di sisi lain, adalah diagnosis klinis resmi, dimana individu memenuhi kriteria tertentu, sebagaimana ditentukan oleh seorang profesional (psikolog, dokter anak, dll) Perbedaannya adalah dalam tingkat, frekuensi, dan intensitas gejala yang dilaporkan dan masalah, dan dengan demikian keduanya tidak boleh bingung.
Faktor yang tidak diketahui adalah gangguan yang mempengaruhi kemampuan otak untuk menerima dan memproses informasi. Gangguan ini bisa membuat masalah bagi seseorang untuk belajar dengan cepat atau dalam cara yang sama seperti seseorang yang tidak terpengaruh oleh ketidakmampuan belajar. Orang dengan ketidakmampuan belajar mengalami kesulitan melakukan jenis tertentu keterampilan atau menyelesaikan tugas jika dibiarkan mencari hal-hal dengan sendirinya atau jika diajarkan dengan cara konvensional.
Beberapa bentuk ketidakmampuan belajar tidak dapat disembuhkan. [Rujukan?] Namun, dengan tepat kognitif / akademik intervensi, ternyata dapat diatasi [rujukan?] Individu dengan ketidakmampuan belajar dapat menghadapi tantangan unik yang sering meresap selama kehidupan.. Tergantung pada jenis dan tingkat keparahan kecacatan, intervensi dapat digunakan untuk membantu individu mempelajari strategi yang akan mendorong kesuksesan di masa mendatang. Beberapa intervensi bisa sangat sederhana, sementara yang lain yang rumit dan kompleks. Guru dan orang tua akan menjadi bagian dari intervensi dalam hal bagaimana mereka membantu individu dalam berhasil menyelesaikan tugas yang berbeda. Psikolog sekolah cukup sering membantu untuk merancang intervensi, dan mengkoordinasikan pelaksanaan intervensi dengan guru dan orang tua. Dukungan sosial meningkatkan pembelajaran bagi siswa dengan ketidakmampuan belajar.
Hal ini tidak berarti anak memiliki tingkat kecerdasan yang rendah. Untuk mengetahui apakah anak sedang mengalami kesulitan dalam belajar bisa dilihat dari waktu yang dibutuhkan dalam memahami suatu persoalan di buku. Dan untuk mengetahui seberapa besar kemampuan otak anak dalam mengalahkan kesulitan belajarnya bisa dilihat dari hasil tes IQnya.
Anak-anak dengan Learning Disorder yang tidak di terapi, akan mempengaruhi kepercayaan diri mereka. Mereka berusaha lebih daripada teman-teman mereka, tetapi tidak mendapatkan pujian atau reward dari guru atau orang tua. Demikian pula, Learning Disorderyang tidak di terapi dapat menyebabkan penderitaan psikologis yang besar untuk orang dewasa.

Jenis Gangguan Belajar

  1. Disleksia (Dyslexia): adalah gangguan belajar yang mempengaruhi membaca dan /atau kemampuan menulis. Ini adalah cacat bahasa berbasis di mana seseorang memiliki kesulitan untuk memahami kata-kata tertulis.
  2. Diskalkulia (Dyscalculia): adalah gangguan belajar yang mempengaruhi kemampuan matematika. Seseorang dengan diskalkulia sering mengalami kesulitanmemecahkan masalah matematika dan menangkap konsep-konsep dasar aritmatika.
  3. Disgrafia (Dysgraphia): adalah ketidakmampuan dalam menulis, terlepas darikemampuan untuk membaca. Orang dengan disgrafia sering berjuang denganmenulis bentuk surat atau tertulis dalam ruang yang didefinisikan. Hal ini juga bisa disertai dengan gangguan motorik halus.
  4. Gangguan pendengaran dan proses visual (Auditory and visual processing disorders): adalah gangguan belajar yang melibatkan gangguan sensorik. Meskipun anak tersebut mungkin dapat melihat dan / atau mendengar secara normal, gangguan ini menyulitkan mereka dari apa yang mereka lihat dan dengar. Mereka akan seringmemiliki kesulitan dalam pemahaman bahasa, baik tertulis atau auditori (atau keduanya).
  5. Ketidakmampuan belajar nonverbal (Nonverbal Learning Disabilities): adalahgangguan belajar dalam masalah dengan visual-spasial, motorik, dan keterampilan organisasi. Umumnya mereka mengalami kesulitan dalam memahami komunikasi nonverbal dan interaksi, yang dapat mengakibatkan masalah sosial.
  6. Gangguan bahasa spesifik (Specific Language Impairment (SLI)) : adalahgangguan perkembangan yang mempengaruhi penguasaan bahasa dan penggunaan.
Tanda dan Gejala
Gejala gangguan belajar pada Anak Pra-Sekolah:
  • Gangguan bicara dan bahasa, sulit mengucapkan kata-kata dan memahami kalimat
  • Mengalami masalah dalam belajar huruf, angka, warna, bentuk, hari.
  • Kesulitan mencari ekspresi kata yang tepat.
  • Sulit mengikuti perintah, membedakan kanan dan kiri.
  • Mengalami problem untuk menulis, memegang gunting, mewarnai dalam kotak.
  • Sulit mengikat tali sepatu, mengancingkan kancing, ritsleting.
  • Kesulitan mengikuti rutinitas belajar.

GANGGUAN EMOSI PADA ANAK, GEJALA & PENANGANNYA

Gangguan emosi adalah keadaan emosi yang dialami seseorang yang dapat menimbulkan gangguan pada dirinya. Baik karena emosi yang dialami terlalu kuat misalnya sangat sedih, tidak ada emosi yang hadir misalnya tidak merasa bahagia atau emosinya menimbulkan konflik misalnya terlalu sering marah. Emosi merupakan salah satu ciri keberadaan manusia sebagai makhluk individu dan sosial. Dengan adanya emosi, manusia mempunyai dinamika kehidupan. Seorang yang terlalu emosional atau tidak memiliki emosi akan sulit diterima oleh lingkungan karena ia akan bersikap berlebihan atau tidak peka terhadap orang lain. Begitu pentingnya emosi bagi hidup manusia, salah satu cara agar manusia tersebut dapat mengendalikan emosi adalah dengan membinanya sejak kecil.
Emosi adalah tergugahnya perasaan yang disertai dengan perubahan-perubahan dalam tubuh, misalnya otot-otot yang menegang, debaran jantung yang cepat dan sebagainya. Selain itu emosi juga dapat didefinisikan sebagai keadaan pikiran/perasaan terhasut dalam waktu singkat dari suatu organisme. Emosi tersebut dapat diwujudkan dalam perubahan fisiologis ketika seseorang terangsang secara mental dan fisik. Pengalaman dinamis tersebut adalah suatu reaksi psikologis yang terdiri dari kognisi, afeksi dan konasi yang jika dapat dikontrol mengakibatkan  kesejahteraan seseorang.

Perkembangan Emosi Anak Balita

  • Mengekspresikan berbagai emosi dan mampu menggunakan label yang sesuai seperti gila, sedih, gembira, dan hanya untuk membedakan perasaan mereka. Selama usia prasekolah, kondisi emosional anak tergantung situasi tertentu dan dapat berubah secepat mereka beralih dari satu aktivitas ke aktivitas lainnya. Terdapat internalisasi meningkat dan regulasi atas emosi mereka. Memperoleh kognitif baru dan kemampuan bahasa, mereka belajar untuk mengatur emosi mereka dan menggunakan bahasa untuk mengungkapkan bagaimana perasaan mereka.
  • Emosi sebagian besar di permukaan.
  • Pada satu saat di dalam kelas, Matius tertawa tak terkendali tentang wajah lucu yang temannya. Dalam sepersekian detik, Matius menangis karena Nathan menjulurkan lidahnya padanya. “Saya hanya membuat wajah lucu,” kata Nathan.
  • Memahami emosi berbeda yang mereka alami, namun mereka mengalami kesulitan mengatur emosi dan menggunakan label yang tepat untuk menggambarkan emosi. Emosi mereka sangat terhubung ke peristiwa dan perasaan yang terjadi pada saat itu
  • Memiliki kesulitan memisahkan perasaan dari tindakan. Jika mereka merasakan sesuatu, mereka mengungkapkannya. Jika mereka menginginkan sesuatu, mereka mencoba untuk mengambilnya. Menunda kepuasan dan mengendalikan perasaan impulsif sering tantangan. Rasa ingin tahu alami mereka sering dapat membawa mereka ke dalam kesulitan.
  • Dapat sering menggunakan cara-cara fisik untuk menyelesaikan konflik bukan dengan cara lisan untuk menyelesaikan konflik
  • Mengajar anak-anak cara yang tepat untuk mengekspresikan emosi mereka merupakan tonggak penting dalam perkembangan mereka. Konflik yang timbul selama kebutuhan dua anak-anak untuk objek yang sama yang umum, anak-anak belajar bagaimana menyelesaikan konflik dengan cara yang dapat diterima secara sosial
  • Mereka sering mengekspresikan emosi mereka melalui amarah atau tampilan fisik. Hal yang sama berlaku ketika mereka bahagia, mengungkapkan sukacita mereka melalui tawa tak terkendali dan / atau pekik kegembiraan.
  • Mulai memahami bahwa ekspresi emosi yang ekstrim dapat memiliki efek pada orang lain di sekitar mereka.
  • Mulai mengembangkan rasa humor. Mungkin tertawa hanya untuk membuat orang lain tertawa. Mereka akan geli pada hal-hal yang dilakukan oleh orang dewasa. Kekonyolan ini disertai dengan pesona dengan humor “toilet” di mana kata-kata seperti “kotoran” dan “pipis” dapat menghasilkan tawa histeris dari kelompok empat puluh tahun. Mereka juga mulai memahami sifat lelucon, ketika orang mengatakan hal-hal untuk tujuan tunggal menjadi lucu. Mereka dapat menghabiskan jumlah tak terbatas waktu menceritakan teka-teki klise yang sama atau lelucon berulang-ulang dan tertawa setiap kali.
  • Memiliki kekhawatiran bahwa mereka dapat mengidentifikasi. Mereka ingin tidur dengan lampu malam dan tidak akan turun ke ruang bawah tanah yang gelap saja. Rakasa buku, seperti Ada Nightmare in My Closet oleh Mercer Mayer (1969) dan
  • Ketakutan dan kekhawatiran masih terjadi dalam usia ini
  • Mulai mengerti bahwa mimpi adalah sesuatu yang berbeda dari benar-benar terjadi dan mulai membedakan antara apa yang mereka lakukan dan apa yang mereka impikan.
  • Memahami bahwa orang lain memiliki perasaan juga
Empat hal penyebab gangguan emosi pada anak
  1. Emosi tertentu, seperti depresi, kecemasan, dan kemarahan yang terlalu sering atau terlalu kuat.
  2. Karena tidak mampu menunjukkan rasa sayang, kepercayaan, marah atau penolakan.
  3. Kesulitan untuk bersosialisasi dengan orang lain. Misalnya teman sekolah membuat merasa bersalah, teman-teman mengecewakan

Gejala Gangguan Emosi pada Anak

Pada Bayi:
  • Lebih dominan berteriak daripada mengoceh
  • Suka gemes dan geregetan
  • Suka memukul muka orang tua atau orang yang digendong
  • Suka menggigit dan menjilat
  • Sering menggeleng-geleng kepala
  • Headbanging (sering menjatuhkan badan ke belakang dengan kepala lebih dahulu)
  • Terlalu sensitif, cepat terganggu/terusik
Pada Anak
  • Anak tampak sangat pemalu
  • Impulsif: Bila berbicara, menangis dan tertawa berlebihan
  • Suka membanting mainan bila marah
  • Suka mencubit, menggigit
  • Sering memukul-mukul kepala
  • Mudah tersulut emosi dan marah-marah
  • murung,
  • Malas sekolah, menolak sekolah atau bolos sekolah
  • suka iri hati
  • pendemdam
  • berperangai buruk.
Derajat Gangguan Emosi Pada Anak
  • Gangguan Emosi Ringan Gangguan tingkat ringan biasanya tidak terlalu kelihatan cirri-cirinya dari luar. Mungkin dengan emosi yang ringan ini tiap anak dapat mengontrol masing-masing dirinya sendiri. Akan tetapi jika diteliti lebih jauh lagi, biasanya pertumbuhan emosinya tidak sesuai dengan tahapan yang seharusnya di alami oleh seorang anak. Misalnya : Pada anak balita, seharusnya seorang anak mau berbagi dengan teman-temannya. Namun terkadang sang anak juga suka marah apabila mainannya dipinjam oleh temannya.
  • Gangguan Emosi Sedang Gangguan emosional ini agak lebih kelihatan dibandingkan dengan emosional yang ringan. Seperti bisa marah, takut atau pun sedih yang seharusnya normal-normal saj jika terjadi pada anak-anak yang lain. isalnya : Sang ibu menyuruh anaknya untuk pergi ke kamar mandi. Tujuannya cuci kaki, cuci tangan dan sikat gigi sebelum tidur secara sendirian. Namun sang anak menolak. Dengan alasan takut pergi ke kamar mandi sendirian. Penolakan sang anak sangatlah kuat, sehingga dia bisa menjadi menangis, atau marah kepada orangtuanya.
  • Gangguan Emosi Berat Manifestasinya lebih jelas sekali dari luar, di karenakan perilaku sang anak yang terlihat janggal dan tidak seperti perilaku biasanya. Ketika anak sedang marah, anak itu akan mengamuk, berteriak-teriak bahkan ada yang menyakiti dirinya sendiri. isalnya : Sang anak takut dengan seekor kecoa yang suka berada pada kamar mandi. Ketika ia melihat kecoa, maka ia akan terlihat pucat, menjerit dan menangis sekeras-kerasnya.
Jenis Emosi
Jenis emosi Kepribadian Diagnostik
Takut Penakut Penghindaran
Marah Pemarah Antisosial
Bahagia Mudah bergaul Hipomanik
Sedih Pemurung Distimik
Penerimaan Terpercaya Histrionic
Jijik Kejam Paranoid
Pengharapan Mengontrol Obsesif-kompulsif
Terkejut Peragu Borderline
Pada umumnya gangguan emosional berkisar pada persoalan emosi takut dan kecemasan. Takut sebagai reaksi terhadap situasi yang berbahaya dan cemas sebagai antisipasi dari rasa takut.
Berbagai jenis fobia merupakan emosi takut yang berlebih.
  • Takut akan tempat tinggi (acrophobia)
  • Takut pada tempat terbuka (agoraphobia)
  • Takut cahaya dan kilat (astraphobia)
  • Takut air (hydrophobia)
  • Takut makan (sitophobia)
  • Takut diracuni (toxophobia)
  • Takut pada orang asing (xenophobia)
  • Takut kegelapan (nyctophobia)
  • Takut kotor (mysophobia), dan takut-takut lainnya.
Gangguan kecemasan mencakup antara lain
  • gangguan panik (panic disorder)
  • fobia sosial (social phobia)
  • gangguan obsesif-kompulsif
  • gangguan stress pasca-trauma
  • gangguan kecemasan umum.
Orang fobia mengalami suatu keadaan dimana dirinya butuh memasuki situasi yang menakutkan, yang kemudian memunculkan kecemasan sebagai antisipasi. Jika dipaksa memasuki situasi yang menimbulkan fobia, ia biasanya akan mengalami kecemasan yang sangat kuat. Oleh karenanya, biasanya mereka menghindar dari tempat-tempat itu. Salah satu fobia, yakni fobia sosial memiliki dimensi khusus. Seseorang yang mengalaminya memiliki ketakutan luar biasa pada penilaian dan evaluasi dari orang lain. Ketakutan akan dihina atau disindir sangat berlebihan sehingga membatasi diri bergaul dengan orang lain. Biasanya fobia sosial dialami oleh remaja. Mungkin Anda pernah mendapati seseorang yang tidak bisa berbicara di depan orang pada remajanya, tapi setelah dewasa menjadi pembicara yang mahir. Barangkali dulu pada saat remaja orang itu mengalami fobia sosial yang menghilang seiring kedewasaan.
Terdapat beragam gangguan emosional lainnya. Orang yang sangat ekstrem intensitas marahnya biasanya disebut kepribadian antisosial. Lalu orang yang sangat berlebihan merasakan tuntutan bahagia adalah penderita gangguan hipomanik. Dalam tabel berikut ditunjukkan hubungan antara emosi dengan gangguan yang dialami jika emosinya terlalu ekstrem.
Adapun jika emosinya sering diulang secara intensif namun belum ekstrim, maka masih hanya disebut sebagai sifat kepribadian.
Penanganan
  • Kedekatan emosional dengan anak ternyata punya manfaat yang sama jika dibangun oleh kedua orangtua atau orangtua tunggal. Masa yang dianggap penting untuk membangun bonding adalah dua tahun pertama kehidupan anak. Ikatan emosional yang baik antara orangtua dan anak harus dikembangkan sedini mungkin karena berdampak jangka panjang dalam kehidupan anak. Anak-anak yang memiliki bonding atau ikatan yang kuat dengan orangtuanya lebih jarang memiliki gangguan emosi atau perilaku di usia sekolah. Rasa aman dan hubungan yang positif dengan salah satu orangtua sebenarnya sudah memenuhi kebutuhan anak akan rasa aman sehingga cukup sebagai fondasi bagi perkembangan emosinya.
  • Ketika anak Anda marah, biarkan dia melaksanakan kewenangan lebih
  • Kadang-kadang harus memilih pertempuran dan ada juga yang tidak patut diperjuangkan. Ini tidak bisa lebih benar sebagai anak Anda berlangsung dari menjadi seorang anak ke remaja. Sebagai anak Anda tumbuh secara intelektual dan emosional antara usia delapan dan dua belas, Anda secara alami akan ingin memberinya lebih banyak tanggung jawab sehingga ia bisa tumbuh menjadi orang dewasa yang bertanggung jawab. Ini berarti bahwa ketika ia marah karena dia ingin membeli mainan murah dengan susah payah uang memotong nya rumput, dan kau tahu itu adalah ide yang buruk, Anda bisa menyerah di tanah dan membiarkan konsekuensi dari pilihannya berbicara untuk diri mereka sendiri. Dengan cara ini, Anda bisa meluangkan sendiri pertempuran dan ia dapat tumbuh menjadi orang dewasa yang tenang, bijaksana dan diskriminasi yang tidak memungkinkan emosinya untuk memerintah dirinya. Hal ini merupakan “realitas disiplin” karena kenyataan menyajikan disiplin. Untuk beberapa anak, terutama mereka yang berkemauan keras dan sering menuntut bahwa mereka mendapatkan jalan mereka, itu adalah cara yang bagus untuk pergi.
  • Jangan hanya berbicara dengan anak Anda tentang kemarahannya ketika dia marah.
  • Saat marah sulit sekali diberi pengertian sebaiknya diamkan sejenak sampai emosinya mereda. Namun, penting bahwa jika Anda ingin anak Anda untuk belajar bagaimana menangani kemarahannya dengan cara yang konstruktif, Anda harus berbicara dengan dia ketika dia tidak marah.
  • Sebagai bagian dari membantu anak Anda, biarkan dia tahu bahwa sejak dia semakin tua, ia dapat lebih bertanggung jawab dalam membantu dirinya sendiri, karena Anda tidak akan selalu ada untuknya. Menunjukkan rasa simpati dengan membiarkan dia tahu bahwa itu normal untuk marah kadang-kadang. Tapi juga mengatakan kepadanya bahwa bagaimana dia bereaksi terhadap kemarahannya adalah pilihannya dan bagaimana ia memilih baik akan membuat dia lebih sengsara atau membantunya.
  • Tanyakan padanya bagaimana perasaannya (dalam emosi dan tubuhnya), apa yang terjadi yang membuatnya marah, bagaimana ia menanggapi, apa hasilnya dan bagaimana ia bisa merespon waktu berikutnya. Seiring waktu, ia mungkin mulai melihat hubungan antara tindakan dan hasilnya.
  • Bantulah anak Anda membuat rencana disiplin sendiri Setelah anak Anda mulai melihat bahwa kemarahannya bisa menjadi masalah, dan itu membuat hidupnya sulit, Anda bisa dengan tenang berkonsultasi dengannya tentang konsekuensi jika ia merespon tidak tepat. Pertama, Anda harus menentukan apa yang “pantas” berarti. Dengan berdiskusi dengan dia, bertanya apakah itu melibatkan seseorang memukul, menyebut mereka nama atau meludah. Biarkan dia memutuskan. Saya telah menemukan bahwa kebanyakan anak-anak luar biasa jujur ​​tentang apa yang benar dan salah ketika mereka tidak terancam.
  • Setelah Anda telah membuat daftar apa yang tidak respon diterima marah, Anda dapat membuat daftar lain apa yang akan dilakukannya ketika dia bertindak tidak tepat. Misalnya, dia akan menempatkan dirinya dalam time-out? Menghabiskan sore di kamarnya? Atau berikan mainan berharga ke teman?
  • Anda juga dapat menawarkan alternatif yang sehat untuk mengekspresikan kemarahannya, seperti teriakan di luar sampai ia merasa lebih baik, memukul mainan lembut dalam privasi kamarnya, atau menggambar sebuah gambar tentang perasaannya ketika dia marah. Setelah rencana Anda selesai dan Anda berdua setuju,
  • Anda berdua dapat menandatanganinya dan posting di suatu tempat yang jelas untuk referensi di masa mendatang. Dengan cara ini, dia tidak bisa mengatakan dia tidak pernah menjadi bagian dari proses pengambilan keputusan, dan menempatkan dia bertanggung jawab atas jawabannya.

PENCEGAHAN, FAKTOR RISIKO & PENYEBAB AUTISM

RESIKO TINGGI TERJADI AUTISM :
  • Terdapat beberapa hal dan keadaan yang membuat resiko anak menjadi autism lebih besar.
  • Dengan diketahui resiko tersebut tentunya dapat dilakukan tindakan untuk mencegah dan melakukan intervensi sejak dini pada anak yang beresiko.
Adapun beberapa resiko tersebut dapat diikelompokkan dalam beberapa periode, diantaranya adalah :
PERIODE KEHAMILAN
  • Perkembangan janin dalam kehamilan sangat banyak yang mempengaruhinya.
  • Pertumbuhan dan perkembangan otak atau sistem susunan saraf otak sangat pesat terjadi pada periode ini, sehingga segala sesuatu gangguan atau penyakit pada ibu tentunya sangat berpengaruh.
  • Gangguan pada otak inilah nantinya akan mempengaruhi perkembangan dan perilaku anak kelak nantinya, termasuk resiko terjadinya autisme.
  • Beberapa keadaan ibu dan bayi dalam kandungan yang harus lebih diwaspadai dapat berkembang jadi autism adalah : Infeksi selama persalinan terutama infeksi virus Peradarahan selama kehamilan Perdarahan selama kehamilan paling sering disebabkan karena placental complications, diantaranya placenta previa, abruptio placentae, vasa previa, circumvallate placenta, and rupture of the marginal sinus. Kondisi tersebut mengakibatkan gangguan transportasi oksigen dan nutrisi ke bayi yang mengakibatkan gangguan pada otak janin.
  • Perdarahan awal kehamilan juga berhubungan dengan kelahiran prematur dan bayi lahir berat rendah.
  • Prematur dan berat bayi lahir rendah juga merupakan resiko tinggi terjadinya autism
  • Obat-obatan yang diminum selama kehamilan terutama trimester pertama Merokok saat kehamilan Stres saat kehamilan
  • Adanya Fetal Atopi atau Maternal Atopi, yaitu kondisi alergi pada janin yang diakibatkan masuknya bahan penyebab alergi melalui ibu. Menurut pengamatan penulis, hal ini dapat dilihat adanya Gerakan bayi gerakan refluks oesefagial (hiccupps/cegukan) yang berlebihan sejak dalam kandungan terutama terjadi malam hari. Diduga dalam kedaaan tersebut bayi terpengaruh pencernaan dan aktifitasnya oleh penyebab tertentu termasuk alergi ataupun bahan-bahan toksik lainnya selama kehamilan.
  • Infeksi saluran kencing, Panas tinggi dan Depresi Wilkerson dkk telah melakukan penelitian terhadap riwayat ibu hamil pada 183 anak autism dibandingkan 209 tanpa autism. Ditemukan kejadian infeksi saluran kencing, panas tinggi dan depresi pada ibu tampak jumlahnya bermakna pada kelompok ibu dengan anak autism.
PERIODE KEHAMILAN
  • Beberapa keadaan ibu dan bayi dalam kandungan yang harus lebih diwaspadai dapat berkembang jadi autism adalah : Infeksi selama persalinan terutama infeksi virus
  • Perdarahan selama kehamilan Perdarahan selama kehamilan paling sering disebabkan karena placental complications, diantaranya placenta previa, abruptio placentae, vasa previa, circumvallate placenta, and rupture of the marginal sinus. Kondisi tersebut mengakibatkan gangguan transportasi oksigen dan nutrisi ke bayi yang mengakibatkan gangguan pada otak janin.
  • Perdarahan awal kehamilan juga berhubungan dengan kelahiran prematur dan bayi lahir berat rendah. Prematur dan berat bayi lahir rendah juga merupakan resiko tinggi terjadinya autism Obat-obatan yang diminum selama kehamilan terutama trimester pertama. Peneliti di Swedia melaporkan pemberian obat Thaliodomide pada awal kehamilan dapat mengganggu pembentukan sistem susunan saraf pusat yang mengakibatkan autism
  • Adanya Fetal Atopi atau Maternal Atopi, yaitu kondisi alergi pada janin yang diakibatkan masuknya bahan penyebab alergi melalui ibu. Menurut pengamatan penulis, hal ini dapat dilihat adanya Gerakan bayi gerakan refluks oesefagial (hiccupps/cegukan) yang berlebihan sejak dalam kandungan terutama terjadi malam hari. Infeksi saluran kencing,
  • Panas tinggi dan Depresi Wilkerson dkk telah melakukan penelitian terhadap riwayat ibu hamil pada 183 anak autism dibandingkan 209 tanpa autism. Ditemukan kejadian infeksi saluran kencing, panas tinggi dan depresi pada ibu tampak jumlahnya bermakna pada kelompok ibu dengan anak autism.
PERIODE PERSALINAN
  • Persalinan adalah periode yang paling menentukan dalam kehidupan bayi selanjutnya.
  • Beberapa komplikasi yang timbul selama periode ini sangat menentukan kondisi bayi yang akan dilahirkan. Bila terjadi gangguan dalam persalinan maka yang paling berbahaya adalah hambatan aliran darah dan oksigen ke seluruh organ tubuh bayi termasuk otak.
  • Organ otak adalah organ yang paling sensitif dan peka terhadap gangguan ini, kalau otak terganggu maka sangat mempengaruhi kualitas hidup anak baik dalam perkembangan dan perilaku anak nantinya
  • Gangguan persalinan yang dapat meningkatkan resiko terjadinya autism adalah : Pemotongan tali pusat terlalu cepat Asfiksia pada bayi (nilai APGAR SCORE rendah <3)
PERIODE USIA BAYI
  • Dalam kehidupan awal di usia bayi, beberapa kondisi awal atau gangguan yang terjadi dapat mengakibatkan gangguan pada optak yang akhirnya dapat beresiko untuk terjadinya gangguan autism.
  • Kondisi atau gangguan yang beresiko untuk terjadinya autism adalah sebagai berikut : Prematuritas Alergi makanan Kegagalan kenaikan berat badan Kelainan bawaan : kelainan jantung bawaan, kelainan genetik, kelainan metabolik,
  • Gangguan pencernaan : sering muntah, kolik, sulit buang air besar, sering buang air besar Gangguan neurologI/saraf : trauma kepala, kejang, otot atipikal, kelemahan otot. B.
PENCEGAHAN AUTISM
  • Tindakan pencegahan adalah yang paling utama dalam resiko terjadinya penyakit atau gangguan.
  • Demikian pula kelainan autism, meskipun teori penyebabnya masih belum jelas terungkap namun beberapa upaya pencegahan dapat dilakukan.
  • Upaya pencegahan tersebut berdasarkan teori penyebab ataupun penelitian faktor resiko autisme. Pencegahan ini dapat dilakukan sedini mungkin sejak merencanakan kehamilan, saat kehamilan, persalinan dan periode usia anak.
PENCEGAHAN SEJAK KEHAMILAN
  • Untuk mencegah gangguan perkembangan sejak kehamilan , harus dilihat dan diamati penyebab dan faktor resiko terjadinya gangguan perkembangan sejak dalam kehamilan. Untuk mengurangi atau menghindari resiko yang bisa timbul dalam kehamilan tersebut dapat melalui beberapa cara.
  • Adapun cara untuk mencegah terjadinya gangguan tumbuh kembang sejak dalam kehamilan tersebut diantaranya adalah : Periksa dan konsultasi ke dokter spesialis kebidanan dan kandungan lebih awal, kalu perlu berkonsultasi sejak merencanakan kehamilan. Melakukan pemeriksaan skrening secara lengkap terutama infeksi virus TORCH (Toxoplasma, Rubela, Citomegalovirus, herpes atau hepatitis).
  • Periksa dan konsultasi ke dokter spesialis kebidanan dan kandungan secara rutin dan berkala, dan selalu mengikuti nasehat dan petunjuk dokter dengan baik. Peradarahan selama kehamilan segera periksa ke dokter kandungan anda. Perdarahan selama kehamilan paling sering disebabkan karena kelainan plasenta. Kondisi tersebut mengakibatkan gangguan transportasi oksigen dan nutrisi ke bayi yang mengakibatkan gangguan pada otak janin.
  • Perdarahan pada awal kehamilan juga berhubungan dengan kelahiran prematur dan bayi lahir berat rendah. Prematur dan berat bayi lahir rendah juga merupakan resiko tinggi terjadinya autism dan gangguan bahasa lainnya. Berhati-hatilah minum obat selama kehamilan, bila perlu harus konsultasi ke dokter terlebih dahulu. Obat-obatan yang diminum selama kehamilan terutama trimester pertama. Peneliti di Swedia melaporkan pemberian obat Thaliodomide pada awal kehamilan dapat mengganggu pembentukan sistem susunan saraf pusat yang mengakibatkan autism dan gangguan perkembangan lainnya termasuk gangguan berbiocara.
  • Bila bayi beresiko alergi sebaiknya ibu mulai menghindari paparan alergi berupa asap rokok, debu atau makanan penyebab alergi sejak usia di atas 3 bulan.
  • Hindari paparan makanan atau bahan kimiawi atau toksik lainnya selama kehamilan. Jaga higiene, sanitasi dan kebersihan diri dan lingkungan kita. Konsumsilah makanan yang bergizi baik dan dalam jumlah yang cukup. Sekaligus konsumsi vitamin dan mineral tertentu sesuai anjuran dokter secara teratur.
  • Adanya Fetal Atopi atau Maternal Atopi, yaitu kondisi alergi pada janin yang diakibatkan masuknya bahan penyebab alergi melalui ibu. Menurut pengamatan penulis, hal ini dapat dilihat adanya Gerakan bayi gerakan refluks oesefagial (hiccupps/cegukan) yang berlebihan sejak dalam kandungan terutama terjadi malam hari. Diduga dalam kedaaan tersebut bayi terpengaruh pencernaan dan aktifitasnya oleh penyebab tertentu termasuk alergi ataupun bahan-bahan toksik lainnya selama kehamilan. Bila gerakan bayi dan gerakan hiccups/cegukan pada janin yang berlebihan terutama pada malam hari serta terdapat gejala alergi atau sensitif pencernaan salah satu atau kedua orang tua. Sebaiknya ibu menghindari atau mengurangi makanan penyebab alergi sejak usia kehamilan di atas 3 bulan.
  • Hindari asap rokok, baik secara langsung atau jauhi ruangan yang dipenuhi asap rokok. Beristirahatlah yang cukup, hindari keadaan stres dan depresi serta selalu mendekatkan diri dengan Tuhan.
PENCEGAHAN SAAT PERSALINAN
  • Persalinan adalah periode yang paling menentukan dalam kehidupan bayi selanjutnya.
  • Beberapa komplikasi yang timbul selama periode ini sangat menentukan kondisi bayi yang akan dilahirkan. Bila terjadi gangguan dalam persalinan maka yang paling berbahaya adalah hambatan aliran darah dan oksigen ke seluruh organ tubuh bayi termasuk otak.
  • Organ otak adalah organ yang paling sensitif dan peka terhadap gangguan ini, kalau otak terganggu maka sangat mempengaruhi kualitas hidup anak baik dalam perkembangan dan perilaku anak nantinya Beberapa hal yang terjadi saat persalinan yang dapat meningkatkan resiko terjadinya perkembangan dan perilaku pada anak, sehingga harus diperhatikan : Melakukan konsultasi dengan dokter spesialis kandungan dan kebidanan tentang rencana persalinan.
  • Dapatkan informasi secara jelas dan lengkap tentang resiko yang bisa terjadi selama persalinan.
  • Bila terdapat resiko dalam persalinan harus diantisipasi kalau terjadi sesuatu. Baik dalam hal bantuan dokter spesialis anak saat persalinan atau sarana perawatan NICU (Neonatologi Intensive Care Unit) bila dibutuhkan. Bila terdapat faktor resiko persalinan seperti : pemotongan tali pusat terlalu cepat, asfiksia pada bayi baru lahir (bayi tidak menangis atau nilai APGAR SCORE rendah
PENCEGAHAN SEJAK USIA BAYI
  • Setelah memasuki usia bayi terdapat beberapa faktor resiko yang harus diwaspadai dan dilakukan upaya pencegahannya. Bila perlu dilakukan terapi dan intervensi secara dini bila sudah mulai dicurigai terdapat gejala atau tanda gangguan perkembangan.
  • Adapun beberapa tindakan pencegahan yang dapat dilakukan adalah : · Amati gangguan saluran cerna pada bayi sejak lahir.
  • Gangguan teresebut meliputi : sering muntah, tidak buang besar setiap hari, buang air besar sering (di atas usia 2 minggu lebih 3 kali perhari), buang air besar sulit (mengejan), sering kembung, rewel malam hari (kolik), hiccup (cegukan) berlebihan, sering buang angin. Bila terdapat keluhan tersebut maka penyebabnya yang paling sering adalah alergi makanan dan intoleransi makanan. Jalan terbaik mengatasi ganggguan tersebut bukan dengan obat tetapi dengan mencari dan menghindari makanan penyebab keluhan tersebut.
  • Gangguan saluran cerna yang berkepanjangan akan dapat mengganggu fungsi otak yang akhirnya mempengaruhi perkembangan dan perilaku anak. · Bila terdapat kesulitan kenaikkan berat badan, harus diwaspadai. Pemberian vitamin nafsu makan bukan jalan terbaik dalam mengobati penderita, tetapi harus dicari penyebabnya · Bila terdapat kelainan bawaan : kelainan jantung bawaan, kelainan genetik, kelainan metabolik, maka harus dilakukan perawatan oleh dokter ahli. Harus diamati tanda dan gejala autism secara cermat sejak dini. ·
  • Demikian pula bila terjadi gangguan neurologi atau saraf seperti trauma kepala, kejang (bukan kejang demam sederhana) atau gangguan kelemahan otot maka kita harus lebih cermat mendeteksi secara dini gangguan perkembangan. · Pada bayi prematur, bayi dengan riwayat kuning tinggi (hiperbilirubinemi), infeksi berat saat usia bayi (sepsis dll) atau pemberian antibiotika tertentu saat bayi harus dilakukan monitoring tumbuh kembangnya secara rutin dan cermat terutama gangguan perkembangan dan perilaku pada anak.
  • Bila didapatkan penyimpangan gangguan perkembangan khususnya yang mengarah pada gangguan perkembangan dan perilaku maka sebaiknya dilakukan konsultasi sejak dini kepada ahlinya untuk menegakkan diagnosis dan intervensi sejak dini.
  • Pada bayi dengan gangguan pencernaan yang disertai gejala alergi atau terdapat riwayat alergi pada orang tua, sebaiknya menunda pemberian makanan yang beresiko alergi hingga usia diatas 2 atau 3 tahun.
  • Makanan yang harus ditunda adalah telor, ikan laut, kacang tanah, buah-buahan tertentu, keju dan sebagainya. · Bayi yang mengalami gangguan pencernaan sebaiknya juga harus menghindari monosodium glutamat (MSG), amines, tartarzine (zat warna makanan), · Bila gangguan pencernaan dicurigai sebagai Celiac Disease atau Intoleransi Casein dan Gluten maka diet harus bebas casein dan Gluten,
  • Ciptakan lingkungan keluarga yang penuh kasih sayang baik secara kualitas dan kuantitas, hindari rasa permusuhan, pertentangan, emosi dan kekerasan. Bila terdapat faKtor resiko tersebut pada periode kehamilan atau persalinan maka kita harus lebih waspada. Menurut beberapa penelitian resiko tersebut akan semakin besar kemungkinan terjadi autism. Selanjutnya kita harus mengamati secara cermat tanda dan gejala autism sejak usia 0 bulan.
  • Bila didapatkan gejala autism pada usia dini, kalau perlu dilakukan intervensi sejak dini dalam hal pencegahan dan pengobatan. Lebih dini kita melakukan intervensi kejadian autism dapat kita cegah atau paling tidak kita minimalkan keluhan yang akan timbul. Bila resiko itu sudah tampak pada usia bayi maka kondisi tersebut harus kita minimalkan bahkan kalau perlu kita hilangkan. Misal kegagalan kenaikkan berat badan harus betul-betul dicari penyebabnya, pemberian vitamin bukan jalan terbaik untuk mencari penyebab kelainan tersebut.
  • Demikan pula gangguan alergi makanan dan gangguan pencernaan pada bayi, harus segera dicari penyebabnya. Yang paling sering adalah karena alergi makanan atau intoleransi makan, penyebabnya jenis makanan tertentu termasuk susu bayi. Pemberian obat-obat bukanlah cara terbaik untuk mencari penyebab gangguan alergi atau gangguan pencernaan tersebut. Yang paling ideal adalah kita harus menghindari makanan penyebab gangguan tersebut tanpa bantuan obat-obatan. Obat-obatan dapat diberikan sementara bila keluhan yang terjadi cukup berat, bukan untuk selamanya.

PENYEBAB DISLEKSIA

Pengaruh ortografi bahasa

Kompleksitas ortografi bahasa, atau menulis dan ejaan sistem, memiliki dampak langsung pada bagaimana sulitnya untuk belajar membaca dalam bahasa itu; formal, ini adalah kedalaman ortografi. Meskipun bahasa Inggris telah ortografi abjad, itu adalah ortografi yang kompleks atau mendalam yang mempekerjakan pola ejaan pada beberapa tingkatan. Kategori struktural utama yang menyusun ejaan bahasa Inggris adalah surat-suara korespondensi, suku kata, dan morfem. Beberapa bahasa lain, seperti Spanyol, telah ortografi abjad yang mempekerjakan hanya surat-suara korespondensi, yang disebut ortografi dangkal. Hal ini relatif mudah untuk belajar membaca dalam bahasa seperti Spanyol, itu jauh lebih sulit untuk belajar membaca dalam bahasa yang memiliki aksara yang lebih kompleks, seperti dalam bahasa Inggris. Sistem penulisan Logographic, karakter terutama Cina, menimbulkan kesulitan tambahan.
Dari perspektif neurologis, berbagai jenis penulisan, misalnya, alfabet dibandingkan dengan pictographic, memerlukan jalur neurologis yang berbeda untuk membaca, menulis dan mengeja. Karena sistem penulisan yang berbeda memerlukan berbagai bagian otak untuk memproses notasi visual berbicara, anak-anak dengan masalah membaca dalam satu bahasa mungkin tidak memiliki masalah membaca dalam bahasa dengan ortografi yang berbeda. Keterampilan neurologis yang dibutuhkan untuk melakukan tugas-tugas membaca, menulis, dan ejaan dapat bervariasi antara sistem penulisan yang berbeda dan sebagai hasilnya berbeda defisit neurologis keterampilan dapat menyebabkan disleksia masalah dalam kaitannya dengan ortografi yang berbeda.
  • Kekacauan adalah gangguan berbicara lancar melibatkan baik suku dan irama bicara, dan mengakibatkan dalam kecakapan wicara. Pidato yang tidak menentu dan dysrhythmic, terdiri dari spurts cepat dan dendeng yang biasanya melibatkan kalimat yang salah. Kepribadian clutterer beruang kemiripan yang mencolok dengan kepribadian orang-orang dengan ketidakmampuan belajar.

Memperburuk kondisi

Disleksia diyakini kondisi neurologis yang mempengaruhi kemampuan individu untuk membaca dan mengeja bahasa tertulis. Hal ini dapat menyebabkan masalah dengan memori pendengaran dan pendengaran sekuensing. Banyak orang dengan disleksia memiliki masalah pemrosesan pendengaran termasuk sejarah pembalikan pendengaran, dan dapat mengembangkan sendiri Logographic isyarat untuk mengkompensasi hal ini jenis defisit. Auditory pengolahan gangguan diakui sebagai salah satu penyebab utama disleksia. Beberapa anak dapat memperoleh gangguan pendengaran sebagai hasil pengolahan mengalami otitis media dengan efusi (Lem Telinga, telinga Sticky, Grommits) dan kondisi telinga yang parah.
  • Sindrom sensitivitas scotopic, juga dikenal sebagai Sindrom Irlen, adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan kepekaan terhadap panjang gelombang tertentu dari cahaya yang mengganggu pemrosesan visual.
  • Attention deficit hyperactivity disorder. Terjadi di antara 12% dan 24% dari mereka dengan disleksia.
  • Afasi
Pengalaman penundaan akuisisi berbicara, dan berbicara dan masalah bahasa dapat disebabkan oleh masalah pengolahan dan masukan decoding pendengaran sebelum mereproduksi versi mereka sendiri pidato, dan dapat diamati sebagai gagap, mengacaukan atau pidato ragu-ragu.